25 September 2008

Perception of Strategic Institutes to Criterions and Indicators of Sustainable Forest Management of Natural Production Forest

By :
Aswandi dan Rusli MS Harahap

Abstract
The objects of this research was to know the perception of various strategic institution to each criterions and indicators specified to attainment of sustainable forest management (SFM) in natural production forest, testing applying of criterion and indicator to know existing problems and also to formulate various strategy of SFM. The result indicate that accomplishment of criterion of prerequisite assumed to own higher level especially indicator of certainty of area of management unit in effort attainment of SFM. Realized by each stakeholder that certainty of this status represent base for certainty of enterprising of forest and uncertainty of this represent root of conflict that happened among forest peoples and forest enterprises. This problems is also happened by the effect of do not accommodate importance forest peoples to forest resources. Therefore strategy of trouble-shooting of forest management have to be aimed at by problem like area arragement, enhancing market and nature resources and enableness socialize. Pursuant to implementation of criterion and indicator assessment, mechanism of assessment specified by tend to difficult to stiff so that accommodate dynamics of change that happened and also tend to have the character of technical prosedural so that require to be re-formulated related especially with various aspect of forest disturbation an specific condition of forest.

Keywords: criterion and indicator, sustainable forest management, Analytical Hierachy Process, forest consession

PERSEPSI LEMBAGA STRATEGIS TERHADAP KRITERIA DAN INDIKATOR PENGELOLAAN HUTAN ALAM PRODUKSI LESTARI

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dari berbagai lembaga strategis terhadap setiap kriteria indikator Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari (PHAPL), menguji penerapan kriteria dan indikator untuk mengetahui permasalahan yang ada dan merumuskan berbagai strategi pengelolaan hutan lestari. Hasil menunjukkan bahwa pemenuhan kriteria prasyarat memiliki bobot tertinggi terhadap pencapaian pengelolaan hutan lestari khususnya indikator kepastian kawasan unit manajemen. Disadari oleh masing-masing stakeholder bahwa kepastian status unit manajemen merupakan dasar dari kepastian pengusahaan hutan dan ketidakpastian hal ini merupakan akar dari konflik yang terjadi antara masyarakat dengan Hak Pengusahaan Hutan (HPH). Masalah ini juga diakibatkan oleh tidak terakomodasikannya kepentingan masyarakat terhadap sumberdaya hutan. Oleh karena itu strategi pemecahannya harus diarahkan pada penetapan kepastian kawasan, perbaikan pasar perkayuan (termasuk pengatasan illegal trade), dan pengikursertaan masyarakat dalam kegiatan pengelolaan hutan. Dalam implementasi penilaian kriteria dan indikator PHAPL, mekanisme penilaian yang terlalu spesifik dan kaku cenderung menyulitkan penilai untuk mengakomodasikan dinamika perubahan yang terjadi dan juga cenderung lebih bersifat teknis prosedural, sehingga diperlukan perumusan kembali terutama berkaitan dengan berbagai aspek gangguan dan kondisi spesifik hutan alam produksi.

Kata kunci: kriteria dan indikator, pengelolaan hutan lestari, Hak Pengusahaan Hutan.

[1] Staf peneliti pada Balai Litbang Kehutanan Sumatera di Aek Nauli
email : andiasw@yahoo.com

Tidak ada komentar: