Bahan dan alat yang diperlukan :
- Polybag ukuran 10 cm x 15 cm
- Media tanam berupa topsoil dan kompos (3:1)
- Bambu untuk pembuatan sungkup (tergantung ukuran besar kecilnya sungkup).
- Plastik bening (untuk sungkup)
- Lakban/ plaster
- Tali pengikat
A. Pemilihan Lokasi
Lokasi persemaian hendaknya berada pada daerah yang ternaungi (di bawah tegakan). Dihindari penempatan bibit berada langsung di bawah terik matahari. Apabila tidak terdapat naungan tegakan, dapat dilakukan pemasangan paranet/shading net dengan persentase 50%. Lokasi juga hendaknya dekat dengan sumber air.
B. Penyiapan Media Tanam
- Media tanam adalah campuran topsoil dengan kompos dengan campuran 3:1. Sebaiknya dihindari penggunaan pupuk kimia.
- Media tanam dimasukkan ke dalam polybag dengan ukuran 10 cm x 15 cm atau dapat juga ukuran yang lebih besar (15 x 20 cm). Ukuran polybag juga dipengaruhi ketersediaan lahan pembibitan. Polybag yang berukuran besar memerlukan lahan persemaian yang lebih luas.
- Polybag yang telah terisi disusun dengan lebar maksimal 20-30 baris dengan panjang bedengan disesuaikan dengan banyaknya bibit yang disemaikan.
C. Penanaman
- Bibit yang telah tersedia sebaiknya direndam dalam air bersih selama 30 menit setelah dikeluarkan dari kardus.
- Bibit ditanamkan ke dalam polybag dengan terlebih dahulu membuat lubang sebesar ukuran perakaran bibit pada media tanam pada polybag.
- Setelah ditanami dilakukan penyiraman secukupnya.
D. Pembuatan Sungkup
- Pembuatan sungkup dilakukan dengan ukuran tinggi 40 – 50 cm dengan lebar adalah ukuran penyusunan polybag (20 baris) dan panjang tergantung panjang susunan polybag.
- Pertama kali dibuat tiang utama pada bagian pangkal-tengah-ujung bedengan dengan galangan/ palang dari pangkal – ujung bedengan.
- Kemudian dibuat busur-busur dari bambu dengan jarak antar busur maksimal 1 (satu) meter. Ujung masing-masing busur ditancapkan ke dalam tanah di samping posisi bibit terluar serta bagian tengah busur diikatkan pada galangan/palang.
- Plastik benih (jangan hitam) dipasang setahap demi setahap mulai dari pangkal ke ujung. Bersamaan dengan pemasangan plastic dilakukan penyiraman hingga bibit jenuh air dan seluruh plastic bagian dalam basah. Hal ini dilakukan hingga seluruh kerangka sungkup tertutup erat plastic.
- Kedua ujung sungkup (yang akan berbentuk kubah panjang) ditutup rapat dengan lakban/plaster sehingga udara tidak dapat keluar masuk. Pada kedua bagian ini (pangkal dan ujung) plastic pelapis sebaiknya dua rangkap untuk menghindari kebocoran.
- Seluruh pinggir plastic yang berada didekat permukaan tanah ditutupi dengan tanah dengan rapat.
E. Pemeliharaan
- Bibit dipelihara dalam sungkup selama +/- 2 bulan. Selama ini kegiatan pemeliharaan yang dilakukan adalah melakukan control minimal 1 minggu sekali dengan memperhatikan kondisi kelembaban di dalam sungkup. Apabila bibit terlihat kering maka dilakukan penyiraman kembali hingga polybag terlihat jenuh air. Dalam penyiraman tersebut dihindari pembuka sungkup dengan ukuran besar sehingga cukup dimasuki selang saja.
- Setelah lebih kurang 2 bulan, sungkup dibuka setahap demi setahap (Dilarang membuka sungkup sekaligus) misal setengah meter sehari. Selama pembukaan sungkup tetap dilakukan penyiraman secukupnya.
- Setelah semua sungkup dibuka, sebaiknya bibit disiram sekali sehari (terutama pada musim kemarau) hingga bibit siap didistribusikan.
- Untuk menghindari akar bibit menembus tanah sebaiknya setiap dua bulan sekali dilakukan penggeseran bibit.
Keterangan :
Pengalaman kami di Aek Nauli dengan penerapan teknik ini keberhasilan/ persen hidup bibit yang berasal dari stump/cabutan mencapai > 95%. Bibit yang diterima sebaiknya segera ditanam atau disiram/direndam. Pengalaman kami menunjukkan bibit gaharu asal cabutan mampu bertahap lebih dari satu minggu tanpa perlakuan. Dihindari penanaman bibit setelah 2 minggu setelah dicabut karena persentase hidupnya hanya 75% atau kurang.
Disusun Oleh :
Cut Rizlani Kholibrina
Aswandi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar